Menurut Dr Agus Subagio SpTHT, dari RS. Puri Indah, Jakarta Barat,
radang telinga adalah peradangan yang terjadi pada bagian telinga luar
(otitis external), telinga bagian tengah (otitis media), dan telinga
bagian dalam. "Nyeri, rasa penuh di telinga, berdenging atau kehilangan
pendengaran, hati-hati, bisa jadi Anda mengalami otitis (radang
telinga). Jenis radang telinga yang umum adalah otitis media, yaitu
infeksi pada telinga tengah serta otitis eksterna atau radang telinga
luar," terangnya.
Otitis media adalah peradangan dari telinga
tengah. Peradangan ini sering kali dimulai dengan infeksi-infeksi yang
menyebabkan sakit tenggorokan dan selesma-selesma atau
persoalan-persoalan pernapasan lainnya yang menyebar ke telinga tengah.
Ini dapat disebabkan oleh virus-virus atau bakteri-bakteri yang menjadi
akut atau kronis. Otitis Media akut biasanya timbul dengan cepat dan
berdurasi pendek. "Otitis media akut biasanya berhubungan dengan
akumulasi cairan di telinga tengah," imbuhnya.
Otitis Media
Kronik (OMK) yaitu peradangan telinga tengah yang gigih, secara khas
bisa diderita selama sebulan. Ini berbeda dengan infeksi telinga akut
(otitis media akut) yang biasanya berlangsung beberapa minggu. "Setelah
infeksi akut, cairan mungkin tertinggal di belakang gendang telinga
(tympanic membrane) yang mengendap sampai tiga bulan sebelum
menghilang," jelasnya.
Otitis media kronis mungkin berkembang
setelah periode waktu yang berkepanjangan dengan cairan atau tekanan
negatif di belakang gendang telinga. Otitis media kronis dapat
menyebabkan kerusakan yang terus menerus pada telinga tengah dan gendang
telinga. Dan mungkin ada aliran yang terus menerus melalui lubang pada
gendang telinga. Otitis media kronis seringkali dimulai tanpa nyeri dan
demam. Tekanan telinga atau telinga yang meletus dapat menjadi gigih
untuk berbulan-bulan. "Adakalanya kehilangan pendengaran yang tidak
kentara disebabkan oleh otitis media kronik," katanya.
Gejala dan Penyebab
Radang
telinga tengah atau Otitis Media Akut (OMA) biasanya disertai demam dan
telinga terasa penuh. Jika berlangsung dalam waktu yang lama, hingga
menahun, akan berubah menjadi Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK),
yaitu radang kronis telinga tengah dengan adanya lubang (perforasi) pada
gendang telilnga (membran timpani). "Dan riwayat keluarnya cairan
(sekret) dari telinga (otorea) lebih dari dua bulan, baik terus-menerus
atau hilang-timbul," jelasnya.
Adanya tekanan dari cairan yang
terkumpul di dalam telinga tengah, tepatnya pada gendang telinga, akan
menimbulkan demam tinggi, mual-mual, muntah, sakit kepala dan selera
makan menurun atau hilang. Keluarnya cairan kental dari lubang telinga
menandai robeknya gendang telinga akibat tekanan cairan yang sudah
demikian kuat. Namun bila peradangan tersebut tidak disertai infeksi,
bisa saja gangguan telinga ini hampir tanpa gejala. Atau gejalanya bisa
berupa perasaan telinga seperti dipenuhi sesuatu. "Bila ada infeksi,
yang biasanya berasal dari infeksi saluran napas bagian atas, gejala
yang muncul mirip flu biasa," terangnya.
Sedangkan radang telinga
bagian luar disebabkan oleh infeksi. Misalnya karena bakteri dan jamur.
Bisa juga non infeksi. Misalnya karena iritasi, exim di telinga,
kecelakaan, dan trauma. Radang bagian tengah karena ISPA (Infeksi
Saluran Pernapasan Atas). Dan telinga bagian dalam karena penjalaran
atau komplikasi dari radang telinga tengah. Infeksi di telinga bagian
tengah ini bisa menyebabkan rusaknya struktur-struktur di bagian tengah
telinga dan lama-kelamaan akan terjadi komplikasi dari radang telinga,
si penderita bisa mengalami pusing berputar dan infeksinya akan menyebar
hingga ke otak. "Radang telinga ini lebih banyak diderita oleh
anak-anak, sekitar umur 5-10 tahun," katanya.
Otitis Media
Supuratif Kronik (OMSK), yaitu komposisi kronik telinga yang disertai
perforasi membrane timpani dan keluar sekret secara terus-menerus atau
hilang-timbul, biasanya disertai gangguan pendengaran. Sebagian besar
OMSK merupakan kelanjutan dari OMA dan sebagian kecil disebabkan oleh
perforasi membran timpani akibat trauma telinga. Gambaran klinis OMSK
adalah keluar sekret dari telinga tengah. Gangguan pendengaran terjadi
secara perlahan-lahan. Rasa sakit timbul bila sudah timbul komplikasi
atau OMSK disertai OE. "Pada pemeriksaan fisik tampak membran timpani
sudah perforasi," katanya.
Untuk mendeteksi radang telinga dapat
dilakukan dengan cara anemnesa, yaitu melihat gendang telinga dengan
otoskop. "Selain itu, tes menggunakan garputala dan audiometri juga bisa
digunakan. Alat tersebut berfungsi untuk mengetes ketajaman
pendengarannya, OAE (oto akustik emation), dan BERA (brea respons
audiometri)," jelasnya.
Pengobatan
Sesuai
dengan jenis OMSK, pada tipe beningnya bila sekretnya progresif
sebaiknya diberikan obat pencuci telinga H2O2 3 persen selama 2-3 hari
disertai pemberian antibiotik atau penisilin. Bila sekret sudah
berkurang tetapi belum kering, berikan obat tetes telinga yang
mengandung antibiotik dan kortikosteroid, antara 10-14 hari lamanya.
Penderita OMSK tidak dianjurkan berenang. Bila dengan pengobatan secara
konservatif sekret tidak kering, kemungkinan sudah terjadi mastoiditis
kronis, sehingga dianjurkan untuk dioperasi. "Pada tipe maligna,
pengobatan yang tepat dengan operasi," katanya.
Pencegahannya
Radang
telinga bisa dihindari dengan cara menjaga pola hidup sehat dan rajin
berolahraga. Usahakan supaya jangan sampai terjadi Infeksi Saluran
Pernapasan Atas (ISPA). Karena itu diajurkan rajin rajin mencuci tangan
karena ISPA mudah menyebar melalui tangan. Jangan membersihkan telinga
dengan benda yang ujungnya keras. "Di samping itu, kurangi tingkat
polusi udara terutama di dalam rumah dengan tidak merokok, perbaiki
sarana sanitasi, gunakan air bersih, serta kecukupan ventilasi ruangan,
memperbaiki daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang bergizi,
meningkatkan kebersihan diri dan jangan terlalu lama berada dalam air
ketika berenang kalau tidak menggunakan pelindung telinga,"
menderita radang telinga
23.53 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar